Pages

Malam Yang Resah

dan engkau harus pergi juga
ketika aku masih setia menunggu
sehembus angin menyentuh ariku
dalam kekauan panas musim hujan
waktu itu
kakimu talah mulai melangkah
walau aku telah bugitu tulus
mengemis ibamu untuk menunda
hanya untuk sebatang rokok saja
mungin engkau telah begitu muak
menahan muntahmu di tenggorokan
aku sudah mengulurkan tanganku
siap menampung segala muntahmu
dan kyakinkan dirimu akan keihlasanku
namun kamu tak percaya juga
menatap mukakau setengah detik saja
lalu berpaling dan pergi juga
aku ingin selalu menatapmu waktu itu
tapi mataku talah terluapi air
dn bahkan bayangmupun tiada
lalu apakah aku sudah buta?


Catatan, sekarang aku gak ngrokok lagi kho...

0 comments: