Pages

Mimpi Bulan

Tengah malam kamu terjaga, lalu menangis sambil duduk di pinggir ranjangmu. Aku hanya melihatmu saja sambil berharap engkau kembali merebahkan badanmu dan tertidur kembali. "Aku bermimpi buruk, aku bermimpi buruk!" Beberapa kali kamu mengulangi kata-kata itu. Lalu kamu berdiri dari tempatmu, membuka pintu kamar dan pergi ke belakang rumah.

Di tepi danau di belakang rumahmu, engkau menangis semakin keras. "Ternyata mimpiku nyata...ternyata mimpiku nyata....!" Kamu lalu menengadah ke langit, "Lihat, dia hanya menyisakan separuh....dia telah memakan separuhnya...!" Katamu sambil mengisak. Lalu engkau mengambil batu-batu kecil dan melempari danau itu.

Aku tidak bisa lagi membiarkanmu melakukan itu. Hari sudah larut benar. Aku takut orang-orang menganggapmu telah gila. Aku mencoba menenangkanmu, lalu memapahmu masuk kembali ke dalam rumah dan merebahkan tubuhmu yang lemah sambil mengusap pipimu yang basah. Lalu kamu tertidur kembali ketika hari hampir pagi.

Satu pekan engkau tidak keluar dari pintumu. Entah apa yang kaupikirkan. Dan ini adalah hari ketujuh engkau menyimpan tubuhmu di dalam sana. Tengah malam, engkau terjaga lagi, duduk di pinggir ranjang untuk beberapa detik, lalu keluar ke belakang rumah seperti kemarin. Lalu kamu menengadah dan melihat bulan tersenyum penuh. Entah apa yang kamu rasakan, masih saja kulihat matamu yang basah.

0 comments: